Saturday, February 28, 2009

Pandora(ku) Terbuka Sejenak

Sepertiga Paris Pandora yang kubaca seolah membuka kotak-ku yang sekian lama terkunci.
Sudah lama aku tidak bertelepati dengannya. Bahkan mengingatnya pun enggan. Jalan cerita yang kubaca seperti menelanjangi pikiranku, mimpi-mimpi yang membuatku tau jawaban demi jawaban. Sungguh, tiba-tiba aku merasa terusik ingin tau keberadaannya. Seperti astria menunggu kabar dari rizki.
Argh....Lupakan sajalah..!
Dia bukan lagi berada dalam ruang waktu ini.
Aku tertawa masam mengingatnya kembali. Bahkan aku masih mengingat setiap detail tentang perjalanan itu. Hangat yang menguap.
Aku lupa rasanya bertelepati. Kerinduanku jadi muncul hanya sekedar bertelepati. Harapanku bukan lagi padamu. Pada-NYA kuserahkan pengharapan hidup dan mati-ku.


-aku tetap mencintai mawar biru-

ay | solo, 280209

No comments:

Post a Comment