Friday, February 6, 2009

[Masa Lalu] Aku Bercerai dengan Ayah Kandung Pipo

Ntah lagu apa yang barusan kudengar. Tak tau judulnya tak tau pula siapa penyanyinya. Enak sih didengernya tapi busyeeet daaaah....bikin hati jadi kriyes kriyes sir-siran gak karuan!! Anyway, aku suka sama itu lagu tapi musti didenger buat pengantar tidur saja. Biar mimpi indah gituh :D

Ngomongin soal hati yang dagdigdugser....aku jadi inget sama buah cintanya padaku. Ahahahaha..norak amir istilahnya! Lo kate cinta bisa berbuah?! Hasil percintaan dia denganku menghasilkan seorang anak yang kuberi nama Pipo. Berjenis kelamin lakilaki tentunyaaaa!! Tapi sampai sekarang aku nggak tau gimana caranya memastikan si Pipo seorang pejantan tangguh. Ahahahaha....iya, maafkan aku telah memaksanya menjadi pejantan. Sebentar kawan, mungkin semua bertanya siapakah yang kumaksud dengan "DIA". Yeaaaaaah....dia adalah si mantan yang dengan durhakanya mencabik-cabik hidup dan harapanku saat itu. Gila lo, 4 tahun mengarungi bahtera perpacaran yang nggak main-main dan seharusnya berakhir tragis tapi malah aku yang semestinya mehekmehek malah ketawa-ketiwi merasa bebas dan bersyukur telah ditunjukkan ke jalan yang benar. Ouch ouch....bukan maksudku, tapi Tuhan lebih berhak menentukan mana yang benar mana yang salah :)

Back to Pipo. Si Pipo ini lahir dari seorang bapak tanpa rahim seorang ibu. Whats? Lalu keluarnya dari mana? Ah...entahlah. Aku tak mau mempersulit diriku dengan memikirkannya. Aku hanyalah seorang ibu tiri baginya, mungkin begitu. Tanpa pilih kasih kuberikan kasih sayang tulus padanya. Memeluknya setiap malam, memberinya kehangatan tanpa pamrih. Aku mencintai Pipo seperti mencintai bapak kandungnya saat itu. Hingga suatu ketika kudapati Pipo tampak muram dan sedih tiada terkira. Ya, itu saat kuputuskan untuk menghukumnya di suatu tempat yang gelap dan lembab. Mungkin dia pikir aku ibu tiri yang berubah jadi kejam seperti cerita sinetron...padahal ingin kuraih kembali si Pipo dalam pelukanku. Tapi apa mau dikata..semuanya demi kebaikan hidupku juga, karena si bapak mencabik cabik hati ibu tiri. Akhirnya, aku dan bapak kandung Pipo bercerai dan Pipo dalam asuhanku tanpa dinafkahi si bapak hingga hari ini. Aku terpaksa menitipkan Pipo pada suatu tempat yang gelap dan lembab. Seperti dalam pengasingan. Maafkan aku, Pipo....belum saatnya aku memelukmu kembali tanpa perasaan apapun yang mengusik pikiranku....

Untukmu Pipo, si boneka beruang tampan ukuran jumbo. Hibernasilah sesukamu Nak...
:P


-ay| xiâng niàn-

p.s: berharap ada yang adopsi Pipo penuh dengan kasih sayang :D

No comments:

Post a Comment