Tuesday, October 14, 2008

Kampusku Yang Malang, Kampusku Tersayang

Entah jahat, kejam, korupsi atau gak tau diri, saya tak tau apa sebutannya.
Kampus saya, sebut saja FK!! Bukan membuat malu atau memalukan, tapi memang beginilah adanya. Baru hari ini saya dapatkan jawaban, area yang tadinya tempat parkir mobil pegawai kampus, tepatnya sebelah ruang SP4. Tadinya saya pikir akan direnovasi dan dibangun sebuah mushola, syukur syukur masjid buat kampus kita tentunya. Selama ini, dari sejumlah gedung dan mahasiswa bejibun, cuma ada mushola kecil banget dengan fasilitas minim yang kurang layak untuk digunakan. Sumpah, ini bikin malu banget. Gedung laboratorium aja sampai 3, tapi kok ya mushola cuma seukuran kamar saya. Parah!!

Nah, tadi dari hasil mengobrol, ternyata si area tadi dipake buat parkir mobil pejabat kampus fk. Houfs. Siapa yang stupid sih?? Mahasiswa atau para dekanat dengan birokrasi t*i kucing yang notabene berjejal dengan kepentingan masing-masing. Tercermin dari pemilihan dekan beberapa tahun lalu, dimana saya ikut terlibat dalam kepanitiaan. Disana saya merasa gerah dengan kepentingan para pejibit dan kroninya. Mbok ya o jangan terlalu tega gitu sampai KEBUTUHAN SARANA mahasiswa pun dilupakan. Waktu itu saya sempat menjejali calon dekan Sb dengan pertanyaan yang sebenernya gampang dijawab. Tapi hasilnya malah mbulet. Nah beda sekali dengan calon satunya Prof.A yang lebih kearah akademis dan segala kepentingan kemajuan mahasiswa, beliau menjawabnya dengan tegas tanpa mbulet dan saya yakin gak diingkari. Sebab selama ini sebuah Lab fk yang dikepalai beliau sangatlah konsisten dan konsekuen atas segala sesuatunya. Tanpa ada KKN sedikitpun. Semua lewat jalan yang sama.

Balik ke topik, waktu itu calon dekan yang sekarang jadi dekan menyatakan kepada saya dan beberapa orang mahasiswa perwakilan yang berjuang atas nama mahasiswa fk*blah.. sok keren!!* bahwa memang akan dibangun mushola/masjid di area tersebut. Nah tapi ini kok malah dibuat tempat parkir mobil pejibit* yang baru baru*??? Apa bedanya dengan parkiran di depan. Kenapa bikin bangunan gak penting sih?

Atau gampangnya aja, liat deh, ato coba kalian mampir ke perpus kampus saya. Houfs...kecil amit amit, sempit. Sudah tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa dan kurang sekali sarana bukubuku referensi. Bayangkan, mau ngambil buku atau lewat aja pakek senggolsenggolan sama orang lain. Memalukan!!

Lebih memprihatinkan lagi, jumlah ruang kuliah yang minim dan kurang menampung sejumlah mahasiswa. Jumlah kursi yang yang tak dipikirkan. Saya ambil contoh saja, kuliah interna. Mahasiswanya sampai duduk di luar kelas, mengikuti kuliah dari luar kelas, sehingga pintu harus dibuka lebar, AC nyala jadi tak berguna, pun masih menyalakan kipas angin. Padahal di dalam kelas sudah sangat berdesakan.
Selepas kuliah farmako, maka akan terjadi migrasi kursi. Harus memindahkan kursi dari ruang tadi ke ruang lain untuk mengikuti perkuliahan.
Bener bener gak beres!!

Okey, SPP memang sekitar 500ribu. Harga yang sangat murah dan malu untuk membuat kami meminta macam-macam. Tapi liatlah jumlah mahasiswa sdawana yang meningkat dengan harga masuk sekitar 100juta. Apa gak cukup to buat membenahi fasilitas akademis??
Cek saja lab kami!! Mengenaskan!!

Rasanya berbusa aja ngomong ke dekanat. Bikin sakit hati dan sakit jiwa!!
Atau hanya akan membuat mahasiswa jadi sebangsa laskar pelangi jadi-jadian. Saya tak peduli kemana saja uangnya diselipin. Tapi please deh, sistem udah ganti KBK, fasilitas minim kek gitu apa sesuai dengan promosi yang digemborgemborkan? Toh, mahasiswa malesie itu juga bayar mahal kan!! Pake dong buat memperbaiki dan pengadaan fasilitas yang layak.

Sudahkah mereka lupa??
Apa lagi yang mereka cari??
Toh hidup mereka sudah bergelimang harta.....

Tolonglah, Prof...Dok....
Gimana kita bisa maju kalo fasilitas sudah tak layak dan tidak update.

Disisi lain dari semua itu, saya yakin banyak karya besar yang terlahir dalam kesempitan. Beruntunglah kalian wahai pejibit kampus punya anak anak cerdas semacam kami *aku termasuk gak ya?* yang membanggakan. Skill pun tak kalah bersaing dengan univ. tetangga yang terkemuka itu. Bahkan lebih oke kita loh ^_^ Sebab para pendidik yang lain rela menggembleng kami dengan segala macamya di saat kami berada pada kasta paling hina sampai menjadi ahli di bidangnya. Beuuu cuih..!! Didikan kalian adalah sejarah bagi kami.
*meskipun dihina dina, tapi kalianlah jalan kami*
Ouh....love u, kampusku :'(

Hanya saja, mengapa kalian harus meng'anaktiri'kan anak-anak kalian sendiri??

No comments:

Post a Comment