Tuesday, August 26, 2008

Cerita Seorang Anak Manusia

Ia tak kunjung tidur. Suhu tubuhnya naik lagi. Bahaya flu juga mengancam. Oh tidak! harus mengantisipasi.
Cuaca yang sangat aneh juga semakin mengusik tubuh yang sedang melemah sistem imunnya. Ia tak boleh melemah.

Saat ini sedang terjadi perang antara antigen-antibodi dalam tubuh. MHC klas II dan makrofag pun sedang bekerja. Semua komplemen bersatu padu.
Hepatosit pun beregenerasi untuk kerjarodi menangkal dan mengkompensasi efek obat hepatotoksik yang bisa terjadi. Yah, semoga tidak over dalam berproliferasi. Semua sistem imun yang lebih kompleks melakukan tugasnya mengadakan perlawanan dan pertahanan diri. Semua masih bisa dikendalikan. Tapi tak bisa disembuhkan. Stadium kronis sudah dimulai. Hanya bisa menjaganya dalam pola hidup sehat yang ditunjang dengan obat-obatan.

Meleleh air mata ketika tau apa yang terjadi padanya. Bukan vonis yang membuatnya bergetar melemah. Membayangkan sisa waktu yang begitu sempit untuk meraih cita-citanya. Parau suaranya melirih dalam dekap curahan kalimat tersendat dari bibirnya. Tersengal ketika nafasnya terasa pendek-pendek. Hati kecilnya seolah berteriak tak ingin semua itu terjadi.

Hanya 1 keinginan kecil yang ingin diwujudkannya: memberikan semua gaji pertama dari hasil cita-cita yang diraihnya untuk ibunda tercinta, meskipun ia tau bahwa itu tak akan pernah lunas membalas kasih sayang ibunda kepadanya.

Semangat ya nak...ini bukan akhir segalanya. Kau mampu bertahan dalam tekad dan semangatmu.

*Kita berdoa agar Tuhan masih mengijinkan kau melakukan semua itu. Amin*

No comments:

Post a Comment