Monday, June 30, 2008

Biarkan Aku Berdamai Dengan Hatiku

Riuh...lalu seketika melirih
Menembus batas yang menjulang tinggi
Melewati jutaan hamparan menghadang
Diam, bukan membisu
Mencoba memungut sesuatu yang tercerai berai
Bukan untuk menyusunnya kembali
Dan bukan untuk menghadirkannya sekali lagi
Hanya menyimpannya sebagai lembaran sejarah berarti
Tidak ditambah
Tidak pula dikurangi
Pintu itu masih tertutup rapat
Meski kau menggenggam kuncinya
Tapi, tak mudah untuk melaluinya
Berganti ruang dalam perbedaan terbentang
Perlahan, kau mengetuknya
Kecuali sang pemilik, maka tak seorangpun mampu membukanya untukmu
Tak semudah bayanganmu mendapatkan itu
Sejuta caramu menggambarkan indahnya pelangi dengan sentuhan warnanya
Sejuta akalmu menceritakan bintang jatuh itu menakjubkan
Bahkan, hujan turun pun kau maknai dalam senandungmu
Meski galau mendesir terus merapat
Bukan itu yang kumau!!
Aku menempuhnya pada caraku sendiri
Hingga kelak kau akan tau
Dan aku menjawabmu


**Penulis tersenyum lega**

No comments:

Post a Comment