Selepas Perjalanan

Selamat Pagi Duniaku,

ini pertama kali setelah selama satu bulan saya beristirahat. Bukan karena sakit dan bukan karena sibuk. Kewajiban yang memang harus saya penuhi sebagai mahasiswa semester 8 di sebuah kampus tempat saya menuntut ilmu. Bukan hanya sekedar datang, duduk dan mendengar teori dari ilmu yang tak ada habisnya. Menikmati setiap nafas dengan usaha dan doa.

Kurang lebih satu bulan ini waktu berlalu menenggelamkan keberadaan saya dalam satu kata "UJIAN" Pertama kali saya harus menempuh ujian tengah semeseter selama 6 hari. Kemudian setelahnya selama seminggu saya harus mengawali lagi dengan belajar untuk osce. Tiga minggu menjadi sebuah perjalanan panjang beriring lelah. Setiap pagi harus menyiapkan 3 dimensi diri.

Mengapa saya menyebutnya begitu?
Karena mental 3 dimensi yang membawa saya menikmati perjalanan itu.
Pertama, saya bekali diri dengan dasar-dasar teori, mulai dari hafalan materi yang saya analog kan dengan cara belajar saya sampai hafalan checklist yang memang menjadi standar penilaian ujian.
Kedua, saya mempersiapkan diri dengan sebuah nasehat yang pernah saya dapatkan dari seorang dosen saya. Menjadi dokter harus berhati malaikat, bermental baja dan bertangan lembut. Yupz saya harus mengatur dan menjaga emosional diri saya sendiri.
Ketiga, saya berusaha menyempurnakan semua usaha dengan doa. Tak ada yang lebih indah dan bermakna tanpa sebuah doa. Bukan hanya sekedarnya. Restu dari orangtua adalah doa beliau untuk saya. Lalu doa yang saya panjatkan sendiri, insyaallah membentengi saya dalam mencari dan mengamalkan ilmu yang bermanfaat.

Setelah semua berlalu, sekarang saya bisa merasakan hasil. Bukan nilai tinggi, bukan nilai rendah, bukan pula remidi. Tapi sebuah pembelajaran yang mahal. Bagaimana saya harus membekali diri dengan ilmu, attitude yang baik dan penyerahan diri sepenuhnya pada Allah Azza wa Jalla atas semua usaha.

Hidup menjadi lebih bermakna ketika tidak mengeluh dan tidak berputus asa.

Sebuah perjalanan indah yang harus saya syukuri...