Monday, April 27, 2009

Salam Hangat Farmasi

Yay!!
Makin lama makin aku meresapi, memahami, memaknai *hoek* tentang tulisan cacing pada resep yang dituliskan dokter.

Ini hari pertamaku dikukus di dalam penjara farmasi. Masuk jam 8 pagi, eh akunya dateng kecepeten setengah jam. Kesambet apa ya jadi sok-sok pagi datangnya. Dengan muka ingusan tanpa ingus tercecer dimana-mana menelusuri penjara farmasi macam lorong sempit yang penuh kotak-kotak ruang kecil dan bau-bau yang membuatku hampir muntah di pagi hari.


Well, pagi tadi kita coass yunior lebih muda seminggu *yaiyalah! stase 2 mingguan* menghadap mr.T buat memperkenalkan wajah-wajah imut coass macam aku ini. Sebut nama, stase yang terlewati, dan asal kampung halaman. Setelahnya, mr. T mencekoki kami 3 soal romawi dengan entah berapa nomor tadi, terlalu banyaknya sampe lupa ngasih nomor. Kami diminta untuk mengerjakan dalam waktu 1,5 jam. Menulislah kami berbagai macam resep entah bagai membacakan mantra untuk menyihir setan penunggu kos menjadi peri kecil nan lucu. Hebat!! Tak juga selesai meski pretes tadi masih saja menggunakan cara anak sekolah, mencontek IR!!
hohohoh...wahai kawan, tenanglah...IR adalah panduan tidak resmi atau semacam kunci penyelamat kami di dunia per-coass-an menghadapi segala huru hara belantara rumah sakit nan kumuh yang sedang dibangun cardiac centre itu!! horreeeee.....keren!

Haduw, kan....jadi curhat begini...
Iya kawan, setelah melalui rendaman paru di rumahsakit, aku jadi semakin mengerti mengapa tulisan dokter tak ada *sampe saat ini belum nemu* yang bagus, keren dan mudah dibaca. Ini dikarenakan, kami dituntut mengerjakan banyak hal dan berpacu dengan waktu. Menyadari dari pengalaman sendiri, stase 4 mingguan di paru membuat tulisanku tidak lagi sekedar kriwil lucu melainkan menjadi semacam cacing kepanasan yang tak jelas kemana arah geliatnya. Mengsal-mengsol. Bagiku, masih mudah dan bisa dibaca. Bagi para apoteker pun *mungkin* masih layak dibaca dan bisa dimengerti. Tapi, entah bagi orang awam. Mengerti tentang obat pun tidak, apalagi membaca tulisan cacing tentang obat-obatan. oh...sungguh kejam!!
Ini bukan aib, tapi karena kebiasaan yang disertai tuntutan menyelesaikan sejumlah pasien lengkap dengan pemeriksaan dan resepnya dalam hitungan menit. Bahkan, setiap detik adalah nyawa berharga!! *ini sih idealnya, jadi inget pacarku si Asada Ryutaro*
Berpikir, menganalisa, mendiagnosis dan menulis cepat sudah menjadi ramuan yang harus disatu-padukan. Begitulah kawan....

Maklumilah....
Dan sebaiknya tanyakan saja kepada dokter anda, jika memang anda semua tidak mengerti apa yang ditulis. Sebab, memang pasien berhak untuk bertanya dan mengerti atas terapi yang diberikan kepadanya. Janganlah segan-segan menggali informasi dari dokter untuk mengetahui penyakit yang diderita pasien. *hohohoho...berasa kuliah etika aja cuy!!*

Nah, kawan...tugas farmasi hari pertama sudah menumpuk. Menulis resep lagi macam pretes tadi pagi. Oh Tuhan...kuatkan otakku untuk mengerti resep-resep aneh yang cukup lucu nama-namanya. Baiklah...mari mengerjakan tugas, mari belajar, mari bermain-main dengan obat....!! Tapi jangan lupa, mari bermain-main di taman empe, tempat mengasah otak busuk menjadi otak penuh sulkus dan gyrus. Hohohoho!!!

Semangat!!

salam coass farmasi-


-ay|270409-

No comments:

Post a Comment