Malam yang larut telah bergeser menjadi pagi buta dipenuhi tetes tetes embun...
Rasaku seperti terjal. Berpikirku seketika berubah dangkal. Tidak! Bukan itu mauku...
Ketika goresan sepinya malam merajut setiap asa menjadi jalinan baru, kutumpahkan segala resah yang menyesak dalam kalbu. Haruskah kuputuskan sebuah pilihan sedangkan hati tak menentu tanpa ketetapan?
Aku ingin berpijar terang pada masaku ini. Salahkah? Menikmati rumput ilalang menjadi ladang tempat berlarian. Melihat bintang bintang di bukit itu bersama teman teman sebayaku. Bermain hujan bersama mereka pengisi hariku. Lalu di sebuah taman kota, aku bertemu dia hanya sekejap saja.
Membalut mendung dengan setiap kepingan cintaku...
Saturday, August 9, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment