Tadi malam saya sudah janjian sama pembimbing skripsi buat penelitian hari ini, lalu dengan tekad dan semangat kemerdekaan bangun gak terlalu pagi dan bersiap diri. Target, jam 7.30 pagi sudah rapi di IBS.
Let see...
Berbekal lembar catatan yang penuh kolom dan akan saya isi angka angka, berganti baju OP, mengantongi henpon di saku dan menutup muka dengan masker, mulailah saya beraksi. Oh..God, apa yang harus saya lakukan? *sambil mengingat info dari teman* saya liat data pasien OP hari ini. Omaigod, ramai sekali. OK 7 ada OP FAM 4 orang, GA semua. Dan OK yang lain pun berjubel antrian. Apakah ini HARI BAIK untuk operasi???Aheeee...
Masih juga bingung mau ngapain. Saya segera membuntuti dr. D ppds anest yang sekost dengan saya. Bla bla bla, menjelaskan sgala macam saya butuh apa disini lalu saya meminta dr. D mengajari saya. Hohoho.
Tak lama dari OK 5, saya kabur segera ke OK OK yang lain. Kemudian berdiam di OK 7.
Oh God, kemana ini pembimbing saya? Kenapa tak segera memunculkan diri? Saya sudah tak tahan menjadi anak ilang yang kehilangan induk. Bertatapan dengan wajah wajah tertutup masker. Saya tak bisa mengenali mereka.
Setelah mendapat 4 pasien, saya memutuskan mengakhiri penderitaan. Pulang saja! Besok lagi!
Well, tadi sempat ada seseorang yang sama skali tidak saya kenal, menanyai segala macam tentang propofol dan anestesi. Huffs..damn damn damn!! 1 semester tak menyentuh skripsi membuat saya terkena penyakit lupa tak berdaya. Jadi ya saya jawab sesuka hati. Hahaha. Bodoh!!
Belajar lagi tauuuk!! Oke, nanti saya harus membuka buka buku lagi. Maafkan =D
Gegara pembimbing tak menampakkan diri, saya merasa jadi makhluk asing*sebangsa alien mungkin* di IBS. Hiks, nasib anak kehilangan induk...berasa jadi orang bodoh sedunia!
Tak apalah. Pelajaran moral ke 9: saya harus survive dengan bekal yang saya punya. Oke!
Semangat ayu!
Wednesday, August 20, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment