Sudah jam 3 pagi, belum juga tidur. Padahal nanti jam 9 ke kampus.Huhuhuhu
Awal mulanya iseng saja membuka contact orang orang di MP. Trus memencetlah jempol ini pada nama si om Luk. Membuka galeri potonya. Tak ada yang menarik. Salah siapa tak memasang pria tampan nan rupawan. Hahahaha*pisss..Om*
Penelusuran dilanjutkan pada contact listnya om Luk. Sampailah terhenti berseri seri pada nama tante dee. Langsung saja si jempol memencetnya. Hohohoh. Melihat poto lagi. Siapa tau tante dee memampang pria tampan menawan*clingak clinguk*Pencet sana sini gak nemu juga. Malahan ketemu sama poto rumah sakit apa itu tadi namanya,saya lupa. Cuma ingat suku kata terakhirnya pake -an.Hahahahah
Gegara liat poto itu, terbesit dalam benak saya kalau suatu saat nanti saya bisa punya rumah sakit sendiri. Amin. Bekerja sama dengan tante sebagai kontraktornya dengan harga ponakan-tante*maksa nawar*jyahahahah. Lalu berbekal minta dan mungkin sedikit memaksa om Luk memberikan modal untuk pendirian rumah sakit saya itu*dasar gak modal!*jyahahahah.Kemudian merekrut mbak ridzqie,teman sejawat untuk bekerja di rumah sakit saya. Bukankah begitu mbak?Jyahahahah.Pasti seru.
Mulia sekali ya niat baik saya itu.*dasar memuji diri sendiri*Disertai pengobatan cuma cuma.
Tapi, yang jadi pemikiran saya adalah:
1. Banyak sekali askeskin disalahgunakan. Orang kaya mengaku miskin. Dasar tengil!!
2. Kemungkinan harga obat yang melambung tinggi di kemudian hari*menyusahkan saja*
3. Menerapkan rumah sakit ramah pengunjung*emangnya tempat piknik*Biar pengunjung gak tersesat di lingkungan rumah sakit.
4. Menjadikan rumah sakit yang ideal sebagai rumah sakit.Lalu modalnya dari mana?
5. Rumah sakit yang tidak memungut bayaran sepersenpun*mimpi boleh dong!*
Untuk poin ke-5, mungkin itu terjadi saat manusia indonesia raya lebih banyak yang sehat. Yeahhh..95% bolehlah. Itu artinya tingkat perekonomian sangat baik. Bukankah tingkat kesehatan sebagai parameter maju tidaknya sebuah negara?
Jadi, manajemen rumah sakit tak lagi perlu berpusing ria memikirkan keuntungan dari pemasukan karena negara kita sudah kaya raya adil makmur sejahtera sentosa hingga mampu menggaji setiap orang tepat pada waktunya.
Oke, ini memang mimpi saya saja. Tapi, bukankah mimpi adalah sebuah jalan untuk membangun realita?
Siapa setuju?Silahkan bergabung saja, tak ada uang pendaftaran ataupun seleksi test dan wawancara.
Pertanyaannya adalah, di sini saya sebagai apa?
Direktur rumah sakitkah?
Stafkah?
Peletak batu pertamakah?
Jawabannya akan tetap sama. Saya tetap sebagai manusia biasa yang terus belajar dan berjuang untuk bisa :D
Bisa apa?
Yang saya bisa saat ini adalah memejamkan mata.
Karna sudah jam setengah 4 pagi saya belum juga bisa tidur :p
Selamat tidur ayu :(
Wednesday, July 30, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment