Thursday, June 26, 2008

Mengurus Skripsi yang Ngaret

Yiiihhhaaaaaa...

Ini kedua kalinya saya menulis dengan postingan dengan judul yang sama. Tadi posting dari hape. Eh ternyata tiba-tiba koneksi terputus dan tak bisa lagi. Hiks..

Wiwh, bangun kesiangan lagi. Dasar pemalas! Gadis perawan bangun siang! Jangan diulang! (iyah..iyah..tadi pagi kan juga udah bangun lalu tidur lagi) Yasudah tak apa kalo libur begini.

Tau tidak. Sambil menulis ini saya senyum-senyum sendiri. Menikmati udara pagi yang sejuk, meneyegarkan dan tentunya menyenangkan.

Kemarin sempat awut-awutan. Penampilan kucel sana-sini. Gak jelas. Lalulintas pikiran semrawut. Hati berdesir-desir. Lupa makan seharian. Lalu menangis semalam. Haaaaaiiiiaaaaaa....dasar! itu namanya kerjaan setan buat mengganggu kamu berhasil.

Tapi tidak dengan pagi yang indah ini.

Hm, kemarin ya...entah tak ada hujan tak ada badai tapi bagai disambar gledek. Kemarin sekitar jam setengah sebelas siang ada SMS masuk ke hape saya. Hm hm hm berhubung malas sekali jempol ini mengetik lalu saya menelpon balik. Hah, siapa sih?? Heheheh..mas ARGAnteng, seorang teman baik saya di sini yang juga dari kampung halaman saya menanyakan sesuatu. “Ada apa?” tanya saya singkat. “Ini, saya mau mengurus surat penelitian yang dari rumah sakit, sekalian gak?" lalu saya menjawabnya "Revisian belum saya siapkan dan belum mengambil uang, besok saja".....bla bla bla sampai akhirnya selesai sudah percakapan itu.

hm, berasa disamber gledek saya langsung menyiapkan segala sesuatunya tanpa malas-malasan lagi. Hihihihih dia itu kan teman seperjuangan saya mengerjakan skripsi. Takut saya ketinggalan jadi langsung ba bi bu deh.

aih aih...sebenarnya ada apa seh??

hmmmmm, iyah kalo tak ada dia rasa malas saya bergelantungan di tubuh saya. Tak enak. SSSStzzzzttttsss.....

Dan.........

Pagi ini saya baru inget, kalo kemaren saya bilang akan menelponnya untuk menanyakan gimana kelanjutan pengurusan surat penelitian kita yang sudah pending 1 bulan di rumah sakit.

ouwwwwhh, saya baru menelponnya jam 7 pagi tadi. Lalu dia menjelaskan bla bla bla bla.

Kemudian dengan semangat 45 saya mandi, bersiap dan bergegas menuju rumah sakit tempat saya melakukan penelitian skripsi.

Pertama,

Saya menuju ruang direktur rumah sakit. Tok tok tok. "Mbak...(ada mbak yang agak cantik yaitu si sekretarisnya pak direktur) saya mau mengambil surat penelitian. Sudah sekitar satu bulan yang lalu saya sudah memasukkan surat dari kampus. Apakah surat kelanjutannya sudah turun ke bagian diklat?" hm..si mbak sibuk nyari data di buku surat-surat masuk. Tak ditemukan juga nama saya. Lalu "hm, mbak ke bagian diklat langsung aja yah, itu di sebelah" begitulah jawaban si mbak sekretaris.

Kedua,

Saya langsung ke bagian diklat yang ruangnya dekat dengan ruang direktur RS. "Permisi mbak, saya mau menanyakan apakah surat penelitian saya sudah jadi? saya mau mengambilnya" tanya saya tanpa berbelit. "Hm, mbak namanya siapa? Kapan memasukkan surat ke sini? Sebentar ya saya cek dulu" lalu saya menunggu sebentar "Mbak, ini Pak Sugeng nya baru jadi MC, tunggu sebentar ya, sekitar 30 menit lagi. Soalnya mbak harus konsultasi dulu di bagian diklat baru suratnya bisa turun" ....hmm"Baiklah mbak, saya akan menunggu aja, gak apa-apa. Saya tunggu di luar"

Ketiga,

Pak Sugeng datang. "Mbak yang mau penelitian?" tanya si bapak yang pernah menjabat jadi staf RM. "iya Pak. Ini proposal penelitian saya"....Lalu si bapak mulai mewawancarai saya dari A-Z tentang penelitian saya nanti. Setelah selesai, Pak Sugeng berpesan "Mbak 1-2 hari lagi insyaallah suratnya jadi. Boleh telpon atau silahkan langsung cek kesini ya. Ini saya bantu, saya tanyakan ke bagian IBS. Saya konsultasikan." Sembari si bapak tersenyum. "Terima kasih banyak Pak atas, saya pamit dulu"

Yiiiiihaaaaaaaa, selesai. Tapi saya jadi inget. Dulu saya pikir, begitu surat ditaruh ke direktur. Lalu surat sudah jadi dan ketika saya mengambilnya sambil dikasih arahan selayaknya konsultasi. Eh ternyata 1 bulan, surat saya hanya mendekam saja. Salah perhitungan atau akibat kurang bertanya yah???!!! (dasar bodoh....!)

Lalu, untuk si mas yang baek ati;

Kapan kita mulai penelitian??ayok sama-sama. Biar saya tidak dikurung rasa malas berhari-hari lagi. Biar kita gak sama-sama kesepian nunggu pasien OP di IBS. Hakz hakZ. Tengkiyu ya mas ARGAnteng

No comments:

Post a Comment