Saturday, March 22, 2008

JIWA; Ketika Fajar Hampir Tiba

Ketika perguliran waktu beranjak fajar
Penghabisan malam-malam pekat tanpa bintang
Hantaran angin dan tajamnya hujan menjatuhi bumi
Udara dingin menyelimuti kebekuan
Suara sayu dari bebatuan bergesek di riuh air
Embun pagi menyiapkan diri
Malaikat-malaikat turun ke bumi
Turut bertasbih,
Turut berdoa saat manusia bersujud pada ILLAHI
Butir air mata menetes satu persatu
Mengalir..menyertai jiwa yang bermunajat
Melepas rindu dalam ruang kalbu
Merasakan setiap denyut nadi pertanda hidup
Menikmati setiap nafas yang menghidupi
Kerinduan yang begitu besar,
Gersang yang begitu kering,
Kekosongan yang mencekam,
Ngilu dan perih sayatan itu...
Terhampar pada sajadah panjang terbungkam
Saksi atas segala yang terjadi saat ini
Alunan dawai merdu dari ayat-ayat suci
Penenang, obat dari segala obat
Sekali lagi...
Kerinduan semakin besar
Pengharapan pada sebuah perjumpaan kelak
ALLAH..yaa Rabb,
Kerinduan ini begitu besar dan tak ingin pupus
Tak berharap luruh
Menjaganya hanya untuk-MU

No comments:

Post a Comment