Saturday, March 15, 2008

Ketika cerita mengisahkan SEDIKIT...

Saat itu raia benar-benar sendiri, merasa tidak punya sesuatu yang bisa dipertahankan. Raia berpijak pada sebuah keadaan yang sulit. Berdiri dan terdiam, terhenyak tak mengerti. Mencoba mengembalikan kakinya untuk bangkit dan melangkah meski teramat berat. Semua tak seperti yang raia harapkan.

Raia hanya mengikuti hari yang terus berganti, waktu yang bergulir dan tak mungkin kembali. Tenggelam dalam rutinitas yang akhirnya membuat penat. Berlalu seolah kehilangan intuisi.

Raia ingin pergi dari sini, meskipun hanya sejenak saja dan terpaksa kembali lagi di tempat yang sama untuk sementara waktu ini. Mengenang sedikit yang pernah terlampaui dalam rajutan membingkai hidup. Menelusuri setiap pijakan dan merasakan sebuah batas yang beralih.

Raia tidak juga meneteskan airmata, meski ingin sekali mengalirkan buliran air itu. Masih juga tidak mengerti harus seperti apa. Dasar Raia buduh!! duMbdumBduMbssssssss....

No comments:

Post a Comment